............waktu yang meluncur
menorehkan prasasti sarat makna perjalanan kita
cinta tanpa kata-kata seingatku pernah mengalir deras
dalam untaian kertas warna-warna
sekali seminggu, kadang tanpa jeda kita dendangkan
bersama iringan musik blues manjaga semua tetap bermakna
kemudian semua berujung pada kata segera
ketika jarak menafikan makna cinta
adakah yang lebih indah dari ucapan selamat tinggal
tanpa derai air mata yang sebagaimana lazimnya
bisu....
sampai kemudian semua kembali tertaut
aku sadar...kita tak bisa mengusut waktu.
Semarang, 14/08/07: 09.43 wib
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
mampir aja. salam...
blog anda sangat menarik, lebih ditingkatkan aja tulisan - tulisan anda. semoga sukses
Posting Komentar